Kerajinan anyaman eceng gondok. (Foto: Kuntadi/Koran Sindo)
Kerajinan anyaman eceng gondok. (Foto: Kuntadi/Koran Sindo)
YOGYAKARTA - Krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Amerika dan Eropa telah membuat para eksportir produk kerajinan terpuruk. Menyusul kondisi pasar yang turun, dan minimnya order. Namun untuk produk anyaman berbahan serat alami, tidak terpengaruh. Produk ini tetap diminati pasar.
Pemilik Aneka Kerajinan Alami Roni Priyantoro mengatakan banyak pengusaha ekspor yang mengeluhkan krisis di Amerika dan Eropa. Mereka selama ini banyak menggantungkan dari pasar di Amerika, Inggris, Prancis, dan beberapa negara di Eropa lainnya. Akibatnya ketika pasar di negara ini lesu, imbasnya akan dirasakan bagi para eksportir.
“Untuk produk furniture memang lesu, tetapi kerajinan anyaman seperti ini tetap tidak ada masalah, pasarnya masih bagus,” jelas Roni, Kamis (11/4/2013).
Setiap hari, Roni bisa memproduksi sekira 500 unit produk anyaman. Baik berbahan enceng gondok, pelepah pisang maupun dari serat rami. Bahan utama produk ini justru didatangkan dari luar daerah.
“Karena solar langka, sekarang susah mendatangkan barang dan kita harus menyetok bahan baku,” tandasnya.
Pemilik Ongggo-Onggo Craft Sudarto mengatakan meski tidak sebesar yang dirasakan perajin furnitur, namun produk kerajinan anyaman juga terkena dampaknya. Pasarnya tetap mengalami penurunan, meski tidak begitu drastis. “Pasarnya memang turun sedikit, tetapi tidak masalah,” ujarnya. (Kuntadi/Koran SI/wdi)