Rizkie Fauzian - Okezone
JAKARTA - Sepanjang Maret, Rupiah ditutup melemah sebesar 0,55 persen. Rupiah tertekan pada pertengahan Maret, di tengah permasalahan pajak deposit Siprus yang kembali memanaskan krisis Eropa.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup pada Rp9.735 per USD pada 29 Maret 2013. Adapun rupiah, bergerak pada kisaran Rp9.682–Rp9.777 per USD sepanjang Maret, dengan rata-rata berada pada angka Rp9.715 per USD.
Menurut Research eTrading Securities, pada paruh kedua Maret lalu, krisis Eropa kembali memanas setelah terjadinya perdebatan mengenai bailout Siprus.
"Posisi Siprus sempat semakin tertekan, setelah Parlemen menolak penetapan pajak deposit. Hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi Siprus untuk mendapatkan bailout dari European Union (EU)," jelas dia dalam risetnya, Senin (22/4/2013).
Sementara itu, Consumer Price Index (CPI) alias inflasi untuk Maret, tercatat sebesar 0,63 persen month-on-month (MoM), sedangkan year-on-year (YoY) mencapai 5,90 persen dengan CPI sebesar 138,78. Sementara, core inflation atau inflasi inti tercatat meningkat 0,13 persen MoM dan 4,21 persen YoY.
"Inflasi yang cukup tinggi ini masih didorong oleh peningkatan indeks kelompok bahan makanan, dimana peningkatan indeks kelompok tersebut mencapai angka 2,04 persen, sehingga indeks ini menyumbang angka 0,51 persen untuk inflasi Maret," kata dia. (mrt)