Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat sekitar 65 persen aktivitas ekonomi di Pulau Bali dipengaruhi oleh industri pariwisata, sesuai pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Bali tahun 2012. "Sektor pariwisata yang memberikan andil besar terhadap PDRB itu meliputi sektor perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Rabu. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 6,65 persen pada tahun 2012 selain berkat perkembangan pariwisata juga didorong oleh realisasi sejumlah pembangunan insfrastruktur menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Negara-Negara Asia Pasifik (APEC) Oktober 2013. Bali dalam menyambut APEC telah melakukan berbagai persiapan antara lain membangun perluasan bandara Ngurah Rai dan pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP) yang sudah hampir rampung. Gede Suarsa menjelaskan, upaya itu mendorong pertumbuhan yang signifikan sekaligus meningkatkan kebutuhan terhadap bahan bangunan, khususnya bahan galian. Perekonomian Bali pada triwulan I/2013 tubuh sebesar 6,71 persen, lebih tinggi dari triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 6,09 persen. Di balik pesatnya perkembangan sektor pariwisata itu menyebabkan turunya kontribusi sektor primer, yakni pertanian terhadap PDRD, yang salah satunya ditandai terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Konversi lahan sawah rata-rata 436 hektare atau 0,50 persen per tahun selama kurun waktu 1997-2011 membuat eksistensi sektor industri manufaktur di daerah ini menjadi semakin penting dan strategis. Apalagi wisatawan mancanegara dalam kunjungannya ke Pulau Dewata sangat menyenangi sekaligus membeli produk hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga maupun produk hasil industri olahan. Bahkan kerap kali wisman menjadikan hasil produk itu sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya, disamping matadagangan itu menembus pasaran ekspor, ujar Gede Suarsa.(tp)