Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumunkan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Mei kemarin. Adapun IHK, pada April kemarin mencatat deflasi sebesar 0,10 persen.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender berada sekira 2,32 persen dan inflasi secara year-on-year (YOY) berada di 5,57 persen. Sementara, inflasi inti secara YOY berada di 4,12 persen, dan untuk inflasi inti pada April berada di 0,14 persen.
Namun, ketidakpastian akan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terlanjur melambungkan harga-harga bahan pokok. Akibatnya, kenaikan harga ikut merembet termasuk pada bahan kebutuhan sekunder.
Pasalnya, pemerintah mewacanakan adanya penerapan dual price dalam BBM bersubsidi yang akan dilakukan pada Mei ini. Meski batal dilakukan, namun wacana ini, telah membuat gejolak di beberapa harga barang.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengakui adanya pergeseran waktu deflasi dari Maret ke April 2013. Meski begitu, dia menilai sulit terjadi deflasi pada Mei ini.
Sasmito memperkirakan, inflasi rendah memang dapat terjadi di Mei 2013, lantaran masa panen pada kelompok pengeluaran bahan makanan khususnya pada bawang merah. Meski demikian, harga-harga yang terlanjur naik, telah menggerus daya beli masyarakat, dan berpotensi menyebabkan inflasi yang cukup tinggi. (mrt)