Pelemahan Rupiah Bisa Ganggu Fundamental Ekonomi
12 Juni 2013, 09:34:21 Dilihat: 316x

Rizkie Fauzian - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pelemahan rupiah yang terjadi di tanah air hingga menembus Rp10.000 per USD harus segera diatasi, bila tidak maka fundamental ekonomi akan terganggu. Seiring dengan lemahnya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar surat berharga negara (SBN) akan mengalami penurunan.
Menurut ekonom Standard Chatered Bank, Fauzi Ihsan, sentimen negatif dari dalam yang begitu kuat membuat rupiah terpuruk, ketidakpastian pemerintah terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi faktor utama.
"Pemerintah dalam hal ini harus tegas, kebijakan soal BBM harus segera diputuskan, karena ini menyangkut kepercayaan investor juga, ketidakpastian tersebut otomatis membuat asing banyak jualan," ungkapnya kepada Okezone, Rabu (12/6/2013).
Fauzi menjelaskan, bahwa investor asing memiliki yang namanya "Batas Potensi Kerugian", di mana bila batas tersebut sudah terlewat angkanya maka asing harus jual. Bila asing menjual mereka harus membeli dolar, maka dolar akan semakin tinggi.
"Tugasnya pemerintah adalah bagaimana caranya membuat rupiah kembali menarik, kenapa harus menarik karena kalau rupiah melemah inflasi akan naik, impor juga naik, kalau rupiahnya tidak menarik otomatis akan membuat investor asing menjual, tidak saja di pasar saham, valas, SBN juga,"jelas dia.
Pemerintah dalam hal ini, harus menjaga fundamental kembali baik, yaitu dengan segera menghentikan pelemahan rupiah yang terjadi, karena bila rupiah kembali normal maka kepercayaan investor akan kembali pulih. Saat ini kepercayaan investor sudah mulai berkurang seiring dengan melemahnya rupiah.
"Dalam hal ini ada empat hal yang harus dilakukan pemerintah yaitu terkait BBM, suku bunga, intervensi dan terkait masalah akuisisi bank oleh asing,"imbuh dia.
Lebih lanjut, pertama terkait BBM, pemerintah dalam hal ini harus tegas, apakah BBM akan naik atau tidak, karena ini merupakan momentum dimana investor mulai kehilangan kepercayaan, karena ini akan mempengaruhi kepada kebijakan fiskal.
"Harus jelas naik atau tidak, kalau naik berapa kalau tidak naik maka kebijakan apa yang akan diambil supaya menekan cadangan devisa,"tutur dia.
Selain itu yang kedua, suka atau tidak suka BI harus menaikan suku bungu minimal 1 persen bunga Fasbi, hal tersebut supaya rupiah kembali menarik lagi di mata investor. Ketiga BI harus intervensi lebih agresif ke di pasar valas. Terakhir rencana merger bank asing (Bank Danamon) harus segera diselesaikan, karena ini menyangkut aliran modal asing yang masuk ke pasar saham.
"Saat ini kita membutuhkan dana asing karena kondisi neraca perdagangan kita defisit, kalau surplus tidak masalah, karena kalau merger terjadi, potensi dana masuk asing besar," ujar dia. (wdi)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.