Rezkiana Nisaputra - Okezone
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Kata Data Lin Che Wei mengatakan industi sektor hulu minyak dan gas bumi (Migas) diyakini sangat berperan sekali dalam menyelamatkan perekonomian Tanah Air.
Namun demikian, Lin Che Wei juga menambahkan, beban subsidi pada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menggerogoti anggaran belanja negara juga harus diselesaikan oleh sektor migas sendiri.
"Sektor migas juga membuat uang negara habis. Beban itu harusnya diselesaikan juga oleh sektor migas. Ini jadi penyakit dan obatnya ada di migas sendiri," ujar Lin usai acara peluncuran dan bedah buku "Wajah Baru Industri Migas Indonesia" di Jakarta, Rabu, (12/6/2013).
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang membahayakan negara saat-saat ini yakni nilai tukar rupiah yang hampir tembus dilevel Rp10.000, sementara cadangan devisa yang turun dari Rp10 miliar dan indeks yang merosot hingga 10 persen.
"Selama ini permasalahannya itu adalah masyarakat yang diberikan minyak murah dengan terus menerus sampai-sampai kita mengalami peningkatan kurs dolar," tukasnya.
Mengingat tiga hal tersebut, Lin menjelaskan sektor hulu migas merupakan salah satu pilar penyelamatan keuangan negara. "Mungkin ini perlu pemberitahuan pada semua pihak agar tidak mengganggu sektor migas dan membangun visi, fokus dan memiliki keberanian," imbuh dia.
Sedangkan untuk menjadi pilar tersebut lanjut Lin, sektor migas haruslan memiliki visi untuk menemukan arahnya. Selain itu sektor migas juga harus fokus meski kedepannya akan ada tantangan, lalu karakteristik keberanian untuk tetap mempertahankan ketika banyak orang yang meragukan.
"Melihat ini mungkin harus ada safety brefing untuk negara kita, ini agar tidak mengganggu sektor migas dalam menjalanan visi, fokus dan keberanian yang sedang di jalankan," tutup Lin. (wan) (wdi)