Fahmi Firdaus - Okezone
JAKARTA - Pemerintah akan segera menerapkan kenaikan pada Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat ini. Keputusan tersebut akan diambil setelah selesainya proses APBN-Perubahan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, jika BBM dinaikkan, maka disparitas harga antara domestik dengan internasional akan mengecil.
"Akibatnya penyelundupannya berkurang. Kalau penyelundupannya berkurang, konsumsinya berkurang, maka defisit dalam transaksi atau neraca perdagangan akan mengalami pengurangan, dan rupiahnya menguat," kata dia di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Dia melanjutkan, kenaikan BBM bersubsidi tentunya akan menimbulkan implikasi pada harga barang, dan akan menekan Indeks Harga Konsumen (IHK). Karenanya, dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian BUMN untuk melakukan langkah-langkah terutama dalam stabilisasi.
"Saya komunikasi terus dengan pasar untuk beri informasi mengenai proses APBN-Perubahan dan BBM yang terjadi dalam parlemen sekarang," katanya.
Sayangnya, dia enggan menyebutkan secara rinci terkait rencana tersebut. "Karena ini nanti akan punya efek pada orang dalam mengambil posisi pada rupiah. Tapi kita sudah komunikasi dengan BUMN dan BI," tukas dia. (mrt)