Widi Agustian - Okezone JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak cukup frontal pada hari ini, Senin 10 Juni 2013. Alhasil, mata uang Garuda ini anjlok sampai menembus level Rp10.000 per USD pada siang hari ini. Seperti dilansir Bloomberg, Senin (10/6/2013), rupiah turun menjadi Rp10.167 per USD. Tapi menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah cuma melemah ke Rp9.806, dari sebelumnya Rp9.790. Sementara menurut yahoofinance, rupiah berada di Rp9.815 per USD. Dengan kisaran perdagangan harian ada di level Rp9.810. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menjelaskan bahwa pasar Asia bergerak positif mengikuti kenaikan pada bursa global pada akhir perdagangan minggu lalu. Dalam risetnya, Senin (10/6/2013), Lana mengatakan, rupiah memang masih akan mengalami tekanan. Tapi, menurutnya, BI masih akan menahan laju nilai tukar rupiah agar bergerak stabil di Rp9.850-Rp9.890 per USD. Menurutnya, pergerakan rupiah juga terpengaruh sejumlah isu. Seperti cadangan devisa selama Mei turun sebesar USD2 miliar menjadi USD105,2 miliar karena intervensi BI mengurangi volatilitas rupiah selama Mei yang cukup tajam. Imbal hasil obligasi AS naik di tengah turunnya angka inflasi. Perbedaan antara obligasi berindeks inflasi dengan yang tidak turun menjadi indikasi ekspektasi inflasi ke depan juga turun. Penurunan ini semakin mengonfirmasi ekspektasi penurunan stimulus the Fed. Investor memperkirakan stimulus the Fed turun menjadi USD50 miliar-USD65 miliar per bulan dari USD85 miliar pada kuartal IV-2013. (wdi)